[Medan | 2 Oktober 2023] PT Amman Mineral International Tbk (AMMN), perusahaan yang bergerak di bidang operasi tambang tembaga dan emas ini tercatat membukukan laba bersih sebesar US$ 122 juta pada semester I-2023, atau anjlok 78% bila dibandingkan dengan laba di periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 565 juta.
Penurunan laba bersih AMMN ini pun dipengaruhi oleh penurunan pendapatan, dimana pada semester I-2023, AMMN membukukan pendapatan senilai US$ 581 juta, atau menyusut 58% dibanding pendapatan di periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 1,38 miliar. Adapun, salah satu faktor utama penurunan pendapatan AMMN adalah penundaan ekspor konsentrat.
Sebagai informasi, terjadi penundaan penjualan tembaga dan emas selama empat bulan pada periode semester pertama, karena berakhirnya izin ekspor anak usaha AMMN, yakni Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) pada Maret 2023. Adapun pada tanggal 24 Juli 2023, AMMN baru mendapatkan izin ekspor konsentrat sebanyak 900.000 metrik ton basah (wet metric ton/wmt) yang berlaku mulai 24 Juli 2023 hingga 31 Mei 2024.
Akibat penurunan produksi dan penjualan ini, pendapatan bersih perusahaan mengalami penurunan, yang berdampak pada laba bersih yang juga menurun. Adapun per semester I-2023 ini, aset perusahaan tercatat sebesar US$ 6,87 miliar, kemudian liabilitas perusahaan tercatat sebesar US$ 3,12 miliar, dan ekuitas perusahaan tercatat sebesar US$3,74 miliar.