[Medan | 22 Februari 2024] PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa perbankan umum ini berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 6,47 triliun di sepanjang tahun 2023. Angka tersebut pun berhasil meningkat 28,41% dibandingkan dengan capaian tahun 2022 yang sebesar Rp 5,04 triliun.
Berdasarkan laporan keuangannya, BNGA sebenarnya tercatat membukukan penyusutan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) dari Rp 13,47 triliun pada 2022 menjadi Rp 13,35 triliun pada 2023. Margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) bank juga mengalami penurunan dari 4,69% pada tahun 2022 menjadi 4,4% pada tahun 2023. Meskipun demikian, Bank CIMB Niaga mencatatkan pertumbuhan pendapatan berbasis komisi atau fee based income sebesar Rp 3,15 triliun pada tahun 2023, mengalami lonjakan sebesar 30,7% year-on-year (yoy).
Selain itu, BNGA mencatatkan penurunan beban pemulihan kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) dari Rp 3,57 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp 1,85 triliun pada tahun 2023. Beban operasional selain bunga bersih juga turun dari Rp 6,9 triliun menjadi Rp 5,02 triliun, mengakibatkan laba operasional naik sebesar 26,82% yoy menjadi Rp 8,32 triliun.
Bank CIMB Niaga juga mencatatkan perbaikan efisiensi, di mana rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) menurun sebesar 263 basis poin (bps) menjadi 71,47% pada akhir tahun 2023, mencerminkan peningkatan efisiensi dalam menjalankan operasional perbankan.
Dalam hal rasio profitabilitas, BNGA mencatat pertumbuhan tingkat pengembalian aset (Return on Asset/ROA) dari 2,16% pada tahun 2022 menjadi 2,59% pada tahun 2023. Selain itu, tingkat pengembalian ekuitas (Return on Equity/ROE) juga meningkat dari 12,59% pada tahun 2022 menjadi 15,02% pada tahun 2023.
Semetara dari sisi intermediasi, BNGA berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 213,4 triliun pada tahun 2023, mengalami peningkatan sebesar 8,5% year-on-year (yoy). Aset bank juga meningkat sebesar 9% yoy, mencapai Rp 334,36 triliun pada tahun 2023. Terdapat pula catatan positif terkait kualitas aset, di mana rasio kredit bermasalah (Nonperforming Loan/NPL) gross mengalami penurunan dari 2,8% pada tahun 2022 menjadi 1,96% pada tahun 2023, sementara NPL nett menurun dari 0,75% menjadi 0,71%.
Kemudian dari segi pendanaan, Bank CIMB Niaga mencatatkan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 235,9 triliun pada tahun 2023, mengalami peningkatan sebesar 3,8% yoy. Kinerja bank juga didukung oleh kondisi permodalan yang memadai, dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) BNGA naik dari 22,19% pada tahun 2022 menjadi 24,02% pada tahun 2023.