[Medan | 26 Februari 2024] PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit ini terpantau mencatatkan penurunan kinerja sepanjang 2023. Adapun pendapatan AALI per 31 Desember 2023 tercatat mengalami penurunan sebesar 4,96% dari Rp 21,82 triliun menjadi Rp 20,74 triliun.
Pendapatan AALI ini pun sebagian besarnya berasal dari pendapatan minyak sawit mentah dan turunannya, yang berkontribusi sebesar Rp 19,22 triliun. Lalu, pendapatan inti sawit dan turunannya berkontribusi sebesar Rp1,5 triliun, dan pendapatan lainnya sebesar Rp 21,72 miliar. Sementara, dilihat dari segmen geografisnya, pendapatan bersih terbesar dikontribusikan oleh pendapatan dari Sulawesi sebesar Rp 11,28 triliun, kemudian Sumatera sebesar Rp 9,83 triliun dan Kalimantan sebesar Rp 8,26 triliun.
Bersamaan dengan penurunan pendapatan tersebut, AALI juga mencatatkan penurunan beban pokok pendapatan sebesar 0,18% menjadi Rp17,97 triliun. Beban pokok pendapatan ini turun dari Rp18 triliun di tahun 2022. Meski beban tersebut turun, laba bruto AALI ikut tergerus 27,5% menjadi Rp2,77 triliun sepanjang 2023, dari 2022 sebesar Rp3,82 triliun. Alhasil, laba bersih AALI menurun 38,85% menjadi Rp 1,05 triliun di 2023, dibandingkan dengan Rp 1,72 triliun di tahun sebelumnya.
Menurut analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto, penurunan kinerja AALI di 2023 disebabkan oleh harga jual minyak kelapa sawit (CPO) yang lebih rendah, memangkas profit margin perusahaan. Selain itu, rata-rata usia tanaman yang tua menyebabkan volume produksi stagnan, ditambah dengan dampak dari fenomena El Nino yang menyebabkan kemarau panjang tahun lalu, mengakibatkan penurunan produksi.
Di tengah penurunan laba ini, AALI sebelumnya menegaskan masih konsisten memberikan dividen bagi para pemegang saham. Sebelumnya, AALI telah membagikan dividen interim tahun buku 2023 sebesar Rp 157,82 miliar atau Rp 82 per saham pada 24 Oktober lalu. Selain dividen interim, Direktur Utama Astra Agro Lestari Santosa menegaskan, AALI juga akan membagikan dividen final di tahun ini, konsisten seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun, dampak penurunan laba dapat membuat nilai dividen turun, dengan kemungkinan dividend yield berada di kisaran 3% – 4%.