[Medan | 29 November 2024] Kinerja PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mengalami lonjakan signifikan pada periode sembilan bulan 2024. AMMN mencatatkan laba bersih sebesar US$717,11 juta pada kuartal III-2024, meningkat tajam sebesar 1.044,26% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar US$62,67 juta.
Peningkatan laba bersih tersebut didorong oleh lonjakan penjualan AMMN yang mencapai US$2,49 miliar pada kuartal III-2024, naik 117% year-on-year (YoY) dibandingkan dengan US$1,15 miliar tahun sebelumnya. Secara rinci, penjualan tembaga tercatat sebesar US$1,14 miliar dan penjualan emas mencapai US$1,35 miliar, masing-masing mengalami kenaikan 63,79% dan 198,18% dibandingkan tahun lalu.
Direktur Utama Amman Mineral Internasional, Alexander Ramlie, menjelaskan bahwa AMMN terus mencatatkan rekor produktivitas dan produksi sejak mengambil alih operasi Batu Hijau pada November 2016. AMMN bahkan mencapai rekor produksi tertinggi sepanjang sembilan bulan 2024.
Produksi konsentrat AMMN tercatat meningkat sekitar 85% YoY, mencapai 637.106 metrik ton kering, sementara penjualannya tumbuh sekitar 69% YoY menjadi 537.823 metrik ton kering hingga kuartal III-2024. Produksi tembaga AMMN juga mencatatkan kenaikan sekitar 68% YoY, mencapai 335 juta pon, dengan penjualan tembaga meningkat sekitar 55% YoY menjadi 272 juta pon. Harga tembaga sendiri naik 6% YoY, menjadi US$4,20 per pon.
Pada komoditas emas, produksi AMMN melonjak sekitar 173% YoY menjadi 707.930 ons, dan volume penjualan emas juga mengalami lonjakan 146% YoY menjadi 573.065 ons. Harga emas bersih naik sekitar 21% YoY menjadi US$2.361 per ons. Kinerja operasional yang kuat ini didorong oleh produksi bijih berkadar tinggi dari penambangan Fase 7.
Alexander Ramlie juga mengungkapkan bahwa proses komisioning smelter masih berlangsung dan AMMN merencanakan produksi katoda tembaga pertama pada kuartal pertama tahun 2025. Selain itu, AMMN telah memperbarui panduan produksi, yang mempertimbangkan perubahan rencana tambang, produksi smelter, transisi penambangan dari Fase 7 ke Fase 8, dan ekspansi pabrik konsentrator.
Seiring dengan proyek ekspansi tersebut, belanja modal (capex) AMMN juga mengalami kenaikan sekitar 52% hingga kuartal III-2024. AMMN telah mengalokasikan US$1,39 miliar untuk belanja modal yang mencakup proyek smelter, pabrik pengolahan logam mulia, pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU), fasilitas liquified natural gas (LNG), ekspansi pabrik konsentrator, serta proyek-proyek infrastruktur dan sustaining capex.