[Medan | 29 Maret 2024] PT Amman Mineral International Tbk (AMMN), perusahaan yang bergerak di bidang operasi tambang tembaga dan emas ini mencatatkan penurunan laba bersih dan pendapatan di sepanjang 2023.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, AMMN memperoleh pendapatan bersih sebesar US$ 2,03 miliar. Pendapatan bersih ini ambles 28,15% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari US$ 2,83 miliar di 2022. Secara rinci, penjualan tembaga turun sebesar 28,64% menjadi US$ 1,14 miliar, kemudian penjualan emas juga mengalami penurunan sebesar 27,52% menjadi US$ 88,45 juta selama tahun 2023.
Menurut Direktur Keuangan Amman Mineral Arief Sidarto, tingginya curah hujan menyebabkan permukaan air di dasar tambang meningkat, memaksa perusahaan untuk memproduksi konsentrat dari bijih stockpile selama tujuh bulan pertama tahun 2023. Konsentrat tersebut memiliki kadar yang lebih rendah dibandingkan bijih segar, yang menyebabkan penurunan laba bersih AMMN sebesar 76,94% secara tahunan dari US$ 1,09 miliar pada tahun 2022 menjadi US$ 252,14 juta pada tahun 2023.
Meskipun begitu, AMMN berhasil memecahkan rekor dan melampaui target produksinya. Adapun produksi tembaga mencapai 312 juta ton dengan volume penjualan mencapai 304 juta ton selama tahun 2023, sementara produksi emas mencapai 463 kilo ons dengan volume penjualan 455 kilo ons.
Di sisi lain, aset AMMN meningkat menjadi US$ 9,09 miliar dari US$ 6,49 miliar pada tahun 2022. Sedangkan liabilitas AMMN juga naik menjadi US$ 4,46 miliar dari posisi akhir tahun 2022 sebesar US$ 2,88 miliar, dan ekuitas naik menjadi US$ 4,63 miliar dari US$ 3,60 miliar pada akhir tahun 2022.