[Medan | 11 April 2024] PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi, penggalian, pengolahan, dan pemasaran alumina, bijih nikel, feronikel, emas, perak, bauksit, dan batubara ini mencatatkan penurunan kinerja keuangan di sepanjang tahun 2023.
Berdasarkan laporan keuangannya, ANTM mencatatkan laba bersih sebesar Rp 3,07 triliun pada 2023, turun 19,45% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 3,82 triliun di 2022. Terkoreksinya laba bersih itu pun sejalan dengan penurunan pendapatan ANTM sebesar 10,63% selama 2023 dari Rp 45,93 triliun menjadi Rp 41,04 triliun.
Secara rinci, penjualan emas berkontribusi sebesar Rp 26,12 triliun, kemudian penjualan bijih nikel sebesar Rp 8,31 triliun, penjualan feronikel sebesar Rp 4,55 triliun, penjualan alumina menyumbang Rp 1,22 triliun, enjualan bijih bauksit, perak dan logam mulia lainnya masing-masing berkontribusi Rp 466,96 miliar, Rp 105,08 miliar dan Rp 41 juta. Lalu dari segmen jasa, ANTM memperoleh Rp 255,34 miliar dari pemurnian logam mulia selama 2023.
Di sisi lain, beban pokok penjualan ANTM juga ikut turun 7,92% secara tahunan menjadi Rp 34,73 triliun. Sebagai pembanding, pada 2022 beban pokok penjualan ANTM berada di posisi Rp 37,71 triliun. Alhasil, laba usaha ANTM anjlok 33,61% YoY menjadi Rp 2,61 triliun di 2023. Padahal pada tahun sebelumnya, laba usaha ANTM mencapai Rp 3,94 triliun.
Adapun total aset ANTM di tahun 2023 berhasil meningkat dari Rp 33,63 triliun menjadi Rp 42,85 triliun. Sementara liabilitas perusahaan juga membengkak dari Rp 9,92 triliun menjadi Rp 11,68 triliun, dan ekuitas perusahaan melonjak dari Rp 23,71 triliun menjadi Rp 31,16 triliun.