[Medan | 1 Februari 2024] PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), perusahaan yang bergerak dalam sektor perbankan ini berhasil mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 55,1 triliun di sepanjang tahun 2023. Angka tersebut pun berhasil meningkat 33,7% dibandingkan dengan capaian tahun 2022.
Meskipun berhasil mencatat laba kedua terbesar di antara bank pelat merah, posisi pertama masih ditempati oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan laba sebesar Rp 60,4 triliun. Adapun pertumbuhan laba BMRI ini pun didukung oleh kenaikan pendapatan bunga bersih alias net interest income (NII) di periode tersebut. Bank Mandiri mencatat NII yang dimiliki senilai Rp 95,88 triliun atau naik 9,08% YoY. Alhasil, net interest margin BMRI terkerek naik di level 5,48%, dari yang sebelumnya di level 5,47%.
Di sisi lain, pendapatan non bunga Bank Mandiri juga mengalami kenaikan sebesar 15,5% YoY menjadi Rp 40,65 triliun.Kemudian, beban operasional yang dicatatkan naik sebesar 1,14% YoY menjadi Rp 53,87 triliun. Sementara dari segi penyaluran kredit, Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan yang lebih tinggi dari industri secara keseluruhan yang sekitar 10,4% YoY, dengan penyaluran kredit mencapai Rp 1.398,07 triliun, naik sekitar 16,3% YoY.
Pertumbuhan kredit yang impresif ini terjadi di seluruh segmen, salah satunya didominasi oleh kredit korporasi yang mencapai Rp 490 triliun pada akhir 2023, tumbuh 18,3% yoy. Selain itu, kredit komersial juga menorehkan kinerja positif dengan pertumbuhan tertinggi dibanding segmen lain yaitu sebesar 21,2% YoY menjadi Rp 238 triliun di akhir 2023 lalu. Adapun, segmen SME tumbuh baik mencapai 14% yoy menjadi Rp 77 triliun sedangkan segmen mikro tumbuh mencapai 10,4% yoy menyentuh Rp 168 triliun.
Sementara itu, BMRI juga berhasil membukukan peningkatan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 5,78% you menjadi Rp 1.576 triliun, dengan rasio dana murah atau current account savings account (CASA) 79,4%.
Baca Juga: Laba Bank BNI (BBNI) Naik 14,2% Jadi Rp 20,9 Triliun Pada Tahun 2023