[Medan | 24 April 2025] PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 14,1 triliun pada kuartal I-2025, meningkat 9,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar Rp12,88 triliun.
Peningkatan laba bersih BBCA ini sejalan dengan kenaikan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang tumbuh 7,1% YoY menjadi Rp21,1 triliun. Selain itu, pendapatan non-bunga juga mengalami kenaikan sebesar 8,1% YoY, mencapai Rp6,8 triliun. Secara keseluruhan, pendapatan operasional BCA tercatat sebesar Rp 27,9 triliun, tumbuh 7,4% YoY.
Pertumbuhan laba bersih BCA juga didukung oleh ekspansi kredit yang positif. Hingga kuartal I-2025, BCA membukukan total kredit sebesar Rp 941 triliun, naik 12,6% secara tahunan (YoY). Ekspansi kredit ini ditopang oleh pembiayaan di berbagai sektor dan pendanaan yang terus berkembang, dengan dana pihak ketiga (DPK) yang tercatat sebesar Rp1.195 triliun. Pendanaan inti berupa giro dan tabungan (CASA) tumbuh 8,3% YoY mencapai Rp979 triliun, yang berkontribusi sekitar 82% terhadap total DPK.
Dari sisi risiko, BCA menjaga rasio cost to income pada level 28,5%, dengan rasio loan at risk (LAR) dan non-performing loan (NPL) masing-masing berada pada angka 6% dan 2%. Selain itu, rasio pencadangan NPL dan LAR tetap solid, masing-masing tercatat pada level 180,5% dan 66,5%.