Pada kuartal I-2023, PT Bukit Asam Tbk (PTBA), perusahaan yang utamanya bergerak di bidang pertambangan batubara, mengalami penurunan kinerja keuangan. Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2023, pendapatan PTBA berhasil meningkat 21,35% secara tahunan atau year on year (yoy) dari Rp 8,20 triliun menjadi Rp 9,95 triliun.
Secara detail, pendapatan dari sektor batubara naik 21,83% menjadi Rp 9,84 triliun. Sementara itu, pendapatan dari sektor lainnya berkontribusi sebesar Rp 115,73 miliar atau turun 9,20% secara YoY. Di samping pendapatan PTBA yang meningkat, beban pokok pendapatan PTBA juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan, yaitu sebesar 66,16% secara YoY dari Rp 4,75 triliun menjadi Rp 7,89 triliun.
Dengan begitu, pada kuartal I-2023, PTBA pun mencatatkan laba bruto sebesar Rp 2,05 triliun, atau turun 40,37%. Tingginya beban pokok ini pun menjadi penyebab utama laba PTBA menurun. Adapun peningkatan beban pokok ini didorong oleh biasa jasa penambangan yang naik dari RP 1,48 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp2,09 triliun. Selain itu, jasa angkutan kereta api KAI juga meningkat dari Rp 1,28 triliun menjadi Rp2,05 triliun pada kuartal I-2023.
Sejalan dengan itu, laba usaha perusahaan juga ikut turun sebesar 53,94% YoY menjadi Rp 1,31 triliun. Di sisi lain, PTBA mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp 1,18 triliun, yang turun 48,44% secara YoY dari Rp 2,3 triliun pada kuartal I-2022. Sebagai informasi, per 31 Maret 2023, aset PTBA meningkat 2,24% dari Rp 45,35 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp 46,37 triliun. Sementara itu, liabilitas PTBA naik dari Rp 16,44 triliun menjadi Rp 16,67 triliun.