[Medan | 12 Maret 2024] PT Nusantara Sejahtera Raya (CNMA), perusahaan yang bergerak di bidang hiburan sebagai pengelola jaringan bioskop Cinema XXI ini berhasil meraih perolehan laba bersih setelah pajak mencapai Rp 742,3 miliar, tumbuh 47,1% dibandingkan 2022, dengan perolehan EBITDA sebesar Rp 1,7 triliun.
Peningkatan laba bersih ini pun tak terlepas dari pendapatan perusahaan yang tercatat meningkat sebesar 18,9% dari Rp 4,4 triliun menjadi Rp 5,2 triliun. Adapun total pendapatan Cinema XXI sepanjang 2023 berasal dari kontribusi penjualan tiket bioskop sebesar 60%, produk makanan dan minuman sebesar 35,4%, platform digital sebesar 2%, dan iklan sebesar 1,9%.
Selama tahun 2023, Cinema XXI membuka 18 lokasi baru dengan tambahan 75 layar, sehingga totalnya mencapai 240 bioskop dengan 1.280 layar di 60 kota/kabupaten di seluruh Indonesia. Hal ini mendorong peningkatan penjualan tiket bioskop sebesar 25,7%, mencapai 84,3 juta penonton pada 2023. Gross Box Office (GBO) yang dihasilkan mencapai Rp 3,5 triliun.
Adapun Direktur Utama Cinema XXI (CNMA) Hans Gunadi mengatakan bahwa sebagai jejaring bioskop terbesar di Indonesia dengan pengalaman lebih dari 35 tahun di industri pertunjukan film, Cinema XXI senantiasa berkomitmen dan konsisten dalam menjaga pertumbuhan kinerja melalui penguatan fundamental bisnis. Selain itu, perseroan juga berencana menambah sekitar 100 layar baru sepanjang tahun 2024 yang tersebar di berbagai kota/kabupaten di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Cinema XXI (CNMA) akan menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada 2 April 2024. Salah satu mata acara rapat adalah penetapan penggunaan laba yang dapat diatribusikan untuk tahun buku 2023. Adapun sekretaris Perusahaan CNMA, Tri Rudy Anitio sebelumnya mengatakan bahwa perseroan berkomitmen untuk membagikan dividen sebesar 35% dari laba bersih.
Meskipun begitu, tidak ada jaminan bahwa CNMA akan mengumumkan dan mendistribusikan dividen, serta direksi memiliki wewenang untuk menyesuaikan kebijakan dividen perseroan setiap saat, untuk memastikan dividen dibayarkan secara seimbang sehingga perseroan dapat terus bertumbuh.