[Medan | 28 Maret 2024] PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), perusahaan yang bergerak di bidang peternakan dan penjualan unggas dan pakan unggas ini mencatatkan penurunan laba bersih sepanjang 2023.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, laba bersih CPIN mengalami penyusutan sebesar 20,82% secara year-on-year (YoY), turun menjadi Rp 2,31 triliun pada 2023, dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2022 yang sebesar Rp 2,92 triliun. Meskipun demikian, penjualan neto CPIN berhasil mencatatkan kenaikan sebesar 8,34% YoY, mencapai Rp 61,61 triliun di tahun 2023, meningkat dari Rp 56,86 triliun di tahun sebelumnya.
Secara rinci, kontribusi terbesar berasal dari segmen pakan dengan nilai Rp 49,42 triliun, diikuti oleh penjualan ayam pedaging (broiler) sebesar Rp 37,18 triliun, dan penjualan ayam olahan sebesar Rp 10,01 triliun. Sementara itu, penjualan anak ayam usia sehari atau day old chicken mencapai Rp 7,18 triliun, dan penjualan lain-lain sebesar Rp 6,52 triliun.
Namun, seiring dengan kenaikan penjualan, beban pokok CPIN juga meningkat sebesar 9,47%, menjadi Rp 53,34 triliun, dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2022 yang sebesar Rp 48,72 triliun. Alhasil, laba bruto perseroan mencapai Rp 8,27 triliun, naik 1,60% YoY dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang sebesar Rp 8,14 triliun.
Di sisi lain, total aset CPIN naik menjadi Rp 40,97 triliun per 31 Desember 2023, dari posisi akhir 2022 sebesar Rp 39,84 triliun. Sementara itu, liabilitas perusahaan juga mengalami kenaikan menjadi Rp 13,94 triliun, dari posisi akhir 2022 sebesar Rp 13,52 triliun, dan ekuitas CPIN naik menjadi Rp 27,02 triliun dari posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp 26,32 triliun.