[Medan | 15 Maret 2024] PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), perusahaan yang bergerak di bidang jasa kontraktor penambangan batu bara ini berhasil mencatatkan pendapatan bersih sebesar US$ 1,83 miliar, meningkat 17,99% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari US$ 1,55 miliar di tahun sebelumnya.
Bersamaan dengan pertumbuhan pendapatan, laba bersih perusahaan juga meningkat sebesar 25,74% dari US$ 28,63 juta menjadi US$ 36,01 juta. Dian Andyasuri, Direktur Delta Dunia Makmur, menjelaskan bahwa pencapaian ini sebagian besar didorong oleh pencapaian rekor peningkatan overburden removal sebesar 14% secara tahunan.
Selain itu, total produksi juga mengalami peningkatan. Produksi di Indonesia tumbuh sebesar 10% secara tahunan, sementara produksi di Australia meningkat 28% secara tahunan. Peningkatan ini didukung oleh kesuksesan dalam memperoleh sejumlah kontrak, termasuk tambang Saraji dan Burton milik BMA (BHP dan Mitsubishi Alliance) di Australia.
Sementara itu, belanja modal atau capital expenditure (capex) DOID mengalami penurunan sebesar 20% secara tahunan menjadi US$ 121 juta. Penurunan ini disebabkan oleh penyelesaian beberapa proyek di Indonesia. Dian menyatakan bahwa capex tersebut sesuai dengan target tahun 2023 yang berkisar antara US$ 105 juta hingga US$ 145 juta, menunjukkan pengendalian yang ketat terhadap belanja modal sebagai prioritas DOID.
DOID kedepannya pun berencana untuk penurunan permintaan batubara termal sambil memanfaatkan permintaan kuat batubara metalurgi yang menjadi bahan penting untuk produksi baja. Adapun batubara metalurgi dan infrastruktur saat ini mewakilkan 19% dari pendapatan, dan DOID menargetkan akan mengurangi ketergantungan pada batubara termal menjadi 50% di 2028.