[Medan | 15 Juli 2024] PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), perusahaan yang bergerak di bidang pemurnian dan pengolahan gas bumi, mencatatkan laba bersih sebesar US$ 20,59 juta pada semester I-2024, meningkat 418,63% dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar US$ 3,97 juta.
Peningkatan laba bersih ini tidak sejalan dengan performa pendapatan, di mana ESSA mencatatkan pendapatan sebesar US$ 151,61 juta, turun 9,85% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 168,18 juta. Meskipun demikian, ESSA berhasil mengurangi beban pokok pendapatan sebesar 27,50% (YoY) menjadi US$ 99,46 juta, sehingga laba kotor ESSA tumbuh 68,30% (YoY) menjadi US$ 52,14 juta.
Salah satu faktor yang menonjol adalah penurunan beban keuangan ESSA sebesar 48,70% (YoY) dari US$ 11,58 juta menjadi US$ 5,94 juta pada semester I-2024. ESSA juga berhasil membukukan laba bersih periode berjalan senilai US$ 27,42 juta, meningkat 490,94% (YoY).
Corporate Secretary ESSA, Shinta D. U. Siringoringo, mengungkapkan bahwa posisi EBITDA pada semester I-2024 meningkat sekitar 48% (YoY) menjadi US$ 61,6 juta. Kinerja positif ini didorong oleh peningkatan volume produksi serta efisiensi biaya. Shinta menyebutkan bahwa volume produksi amoniak ESSA pada semester I-2024 lebih tinggi dibandingkan semester I-2023. Selain itu, kilang Liquefied Petroleum Gas (LPG) mencatatkan pencapaian lima tahun operasional tanpa gangguan pada kuartal II-2024.
Harga amoniak menunjukkan tren kenaikan sepanjang kuartal II-2024, dan ESSA memperkirakan harga amoniak pada semester II-2024 akan tetap stabil atau lebih tinggi dibandingkan dengan semester I-2024. Harga LPG juga tetap berada di atas level terendah musiman karena pemangkasan produksi minyak secara sukarela oleh OPEC+.