PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel berhasil mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 4,7 triliun pada tahun 2022. Angka ini pun naik 137,1% dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp 2 triliun.
Adapun peningkatan laba bersih entitas induk tersebut didorong oleh kenaikan laba entitas asosiasi sebesar 307,7% dari Rp 715 miliar pada tahun sebelumnya menjadi Rp 2,9 triliun pada tahun 2022. Pertumbuhan laba bersih ini juga didorong oleh kenaikan pendapatan usaha, yang meningkat sebesar 16,3% dari Rp 8,2 triliun menjadi Rp 9,6 triliun di tahun 2022.
Sementara itu, laba entitas asosiasi meningkat 307,7% dari Rp 715 miliar menjadi Rp 2,9 triliun. Dengan begitu, laba periode berjalan Harita Nickel pun ikut meningkat 121% dari Rp 2,1 triliun menjadi Rp 4,6 triliun pada tahun 2022. Adapun, saat ini, NCKL sedang dalam tahap akhir membangun fasilitas produksi Nikel Sulfat dan Kobalt Sulfat, yang ditargetkan rampung pada awal kuartal II-2023.
Sebagai informasi, Nikel Sulfat dan Kobalt Sulfat merupakan salah satu bahan baku yang digunakan untuk memproduksi prekursor yang dibutuhkan untuk membuat baterai mobil listrik. Kemudian dari lini produksi kilang High Pressure Acid Leach (HPAL), NCKL menyelesaikan lini produksi ketiga PT Halmahera Persada Lygend dan saat ini sedang dalam tahap lean-up, dengan tujuan untuk meningkatkan total kapasitas produksi MHP (Mixed Hydroxide Endapan) menjadi 55.000 ton logam/tahun pada pertengahan tahun ini.