[Medan | 27 Maret 2024] PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur dan perdagangan perhiasan emas ini berhasil membukukan peningkatan pendapatan dan laba bersih di sepanjang tahun 2023.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, penjualan bersih HRTA meningkat drastis hingga 85,83% menjadi Rp 12,85 triliun sepanjang tahun 2023, dibandingkan dengan penjualan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 6,91 triliun. Secara rinci, penjualan perhiasan dan logam mulia dengan lokal berkontribusi sebesar Rp 8,49 triliun, dan penjualan ekspor berkontribusi sebesar Rp 4,27 triliun.
Menurut Direktur Hubungan Investor HRTA, Thendra Crisnanda, kinerja HRTA didorong oleh peningkatan volume penjualan emas murni. Volume penjualan emas meningkat 66,88% secara tahunan dari 7,75 ton pada 2022 menjadi 12,93 ton pada tahun 2023. Peningkatan ini juga sejalan dengan kenaikan harga jual rata-rata (Average Selling Price/ASP) sebesar 12,12% (YoY) menjadi Rp 987.706 pada tahun 2023, dari Rp 880.922 pada tahun 2022.
Bersamaan dengan peningkatan penjualan, beban pokok pendapatan juga meningkat 92,85% menjadi Rp 11,91 triliun dibandingkan dengan tahun 2022 yang mencapai Rp 5,17 triliun. Akibatnya, laba kotor meningkat menjadi Rp 946,73 miliar, naik 27,45% dari Rp 742,82 miliar pada tahun 2022. Sementara itu, laba bersih tercatat sebesar Rp 305,80 miliar sepanjang 2023, atau naik 20,62% dibandingkan perolehan 2022 yang sebesar Rp 253,52 miliar.
Adapun aset HRTA sampai dengan Desember 2023 naik menjadi Rp 5,03 triliun dari Rp 3,85 triliun pada 2022. Kemudian liabilitas perusahaan juga naik menjadi Rp 3,06 triliun dari Rp 2,13 triliun pada 2022, dan ekuitas perusahaan juga tercatat naik menjadi Rp 1,97 triliun dari Rp 1,72 triliun pada 2022.