[Medan | 4 November 2024] PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), perusahaan yang bergerak di bidang industri pengolahan makanan ini berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih dua digit hingga September 2024.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, INDF membukukan penjualan bersih sebesar Rp 86,94 triliun per September 2024, mengalami pertumbuhan tahunan (Year on Year/YoY) sebesar 3,64% dari Rp 83,88 triliun.
Secara rinci, segmen produk konsumen bermerek menyumbang Rp 55,56 triliun, meningkat 8,38% YoY. Segmen Bogasari Grup Indofood mencatatkan penjualan Rp 22,82 triliun, sedangkan segmen agribisnis membukukan Rp 11,23 triliun, meski turun 4,9% YoY. Segmen distribusi juga mengalami penurunan 0,4% YoY, sehingga kontribusinya mencapai Rp 5,3 triliun.
Meskipun penjualan meningkat, beban pokok penjualan INDF turun 0,79% YoY menjadi Rp 57,24 triliun. Ini mengakibatkan laba usaha INDF mencapai Rp 16,09 triliun hingga kuartal III-2024. Sementara itu, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik signifikan sebesar 23,69% YoY menjadi Rp 8,76 triliun per September 2024 dari Rp 7,08 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari sisi aset, total aset INDF mencapai Rp 195,48 triliun per 30 September 2024, dengan liabilitas dan ekuitas masing-masing sebesar Rp 87,54 triliun dan Rp 107,94 triliun.
Tim Analis Investment Stockbit Sekuritas mengidentifikasi dua faktor utama yang bisa memengaruhi kinerja INDF di kuartal IV-2024, yaitu risiko pelemahan rupiah terhadap dolar AS serta harga gandum dan CPO yang menguntungkan, yang berpotensi menjaga margin keuntungan INDF di tahun buku 2024, terutama pada segmen agribisnis.
Senior Market Analyst dari Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, memperkirakan kinerja INDF akan terus tumbuh di kuartal keempat, didorong oleh peningkatan konsumsi saat musim liburan. Di samping itu, pemilihan kepala daerah yang digelar serentak pada November nanti dapat menjadi sentimen positif tambahan bagi emiten di sektor konsumsi.