[Medan | 8 Februari 2024] PT Indosat Tbk (ISAT), perusaahan yang bergerak di bidang informatika dan komunikasi ini berhasil membukukan peningkatan pendapatan sebesar 9,57% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 46,75 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp 51,22 triliun pada tahun 2023.
Pendapatan ini pun sebagian besarnya berasal dari pendapatan selular yang tercatat naik 8,71% dari Rp 40,2 triliun menjadi Rp 43,7 triliun. Kemudian pendapatan MIDI berkontribusi sebesar Rp 6,47 triliun, atau naik dari tahun 2022 sebesar Rp 5,7 triliun, dan pendapatan telekomunikasi juga tercatat meningkat dari Rp 783,6 miliar menjadi Rp 1 triliun di sepanjang tahun 2023.
Meskipun pendapatan meningkat, ISAT juga menghadapi kenaikan beban, dimana sepanjang 2023, ISAT harus menanggung beban sebesar Rp 40,80 triliun atau naik 12,83% YoY dari Rp 36,16 triliun. Membengkaknya beban operator Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) pun disebabkan oleh beberapa pos.
Pos penyusutan dan amortisasi ISAT naik 6,69% YoY menjadi Rp 14,62 triliun. Kemudian pos beban pemasaran Indosat tercatat meningkat 20,02% dari Rp 1,39 triliun menjadi Rp 1,67 triliun. ISAT juga membukukan rugi bersih entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar Rp 72 miliar. Ini berbalik dari laba senilai Rp 28 miliar sepanjang tahun 2022.
Dengan begitu, laba bersih perusahaan tergerus 4,59% dari Rp 4,72 triliun menjadi Rp 4,50 triliun di sepanjang 2023. Di sisi lain, total aset ISAT tercatat meningkat 0,93% menjadi Rp 114,72 triliun, kemudian liabilitas perusahaan terpantau menurun dari Rp 82,28 triliun menjadi Rp 81,01 triliun, dan ekuitas tercatat meningkat dari Rp 113,65 triliun menjadi Rp 114,72 triliun.