[Medan | 4 Juni 2024] PT Indika Energy Tbk (INDY), perusahaan yang bergerak di bidang sumber daya energi, jasa energi, dan bisnis infrastruktur energi, khususnya di segmen batubara ini tercatat mengalami penurunan kinerja di kuartal I-2024.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, INDY membukukan laba bersih senilai US$ 20,11 juta di kuartal I-2024, atau anjlok 65,86% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (Year on Year/YoY) yang sebesar US$ 58,92 juta. Penurunan laba ini pun sejalan dengan penurunan pendapatan perusahaan yang tercatat sebesar 37,43% dari US$ 906,83 juta menjadi US$ 567,32 juta.
Secara rinci, penjualan batubara INDY turun 36,25% (YoY) dari US$ 818,35 juta menjadi US$ 521,64 juta, yang terdiri dari penjualan batubara ke pelanggan luar negeri US$ 379,68 juta dan dalam negeri senilai US$ 141,96 juta. Pada periode yang sama, pendapatan kontrak dan jasa juga ikut menyusut 49,23% (YoY) dari US$ 78,70 juta menjadi US$ 39,95 juta.
Sementara itu, beban pokok kontrak dan penjualan INDY menyusut 33,06% (YoY) menjadi US$ 473,76 juta. Namun setelah dijumlah dengan berbagai pos beban dan pendapatan lainnya, INDY membukukan laba bersih senilai US$ 26,88 juta, turun 60,70% dibandingkan kuartal I-2023 yang kala itu mencapai US$ 68,41 juta.
Di sisi yang lain, posisi kas dan setara kas akhir periode INDY ikut terpangkas dari sebelumnya US$ 1,23 miliar menjadi US$ 544,89 juta. Sementara itu, INDY memiliki total jumlah aset sebesar US$ 3,13 miliar. Jumlah liabilitas INDY mencapai US$ 1,74 miliar, dengan posisi ekuitas sebesar US$ 1,39 miliar di kuartal I-2024.