[Medan | 10 April 2024] PT Indika Energy Tbk (INDY), perusahaan terintegrasi yang mencakup sumber daya energi, jasa energi, dan bisnis infrastruktur energi, khususnya di segmen batu bara ini mencatatkan laba bersih sebesar US$ 119,68 juta. Angka ini mengalami penurunan drastis sebesar 73% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya, di mana laba bersih mencapai US$ 452,67 juta.
Penurunan laba bersih ini disebabkan oleh penurunan pendapatan pada tahun 2023. Pendapatan INDY turun 30,18% menjadi US$ 3,02 miliar atau sekitar Rp 48,15 triliun. Penurunan pendapatan ini terutama disebabkan oleh penurunan harga jual batu bara rata-rata dari Kideco, yang mencapai US$ 72,9 per ton dibandingkan dengan US$ 86,6 per ton pada tahun sebelumnya. Selain itu, volume penjualan Kideco juga turun menjadi 30,5 juta ton atau mengalami penurunan sebesar 12,2% dari 34,8 juta ton pada tahun sebelumnya.
Sejalan dengan penurunan pendapatan, beban pokok kontrak dan penjualan INDY juga turun 14,23% secara tahunan menjadi US$ 2,47 miliar. Dengan begitu, laba kotor INDY mencapai US$ 551,97 juta, mengalami penurunan sebesar 61,95% dibandingkan dengan laba kotor sebesar US$ 1,45 miliar pada tahun 2022.
Di sisi lain, INDY pada akhir tahun 2023 memiliki total aset senilai US$ 3,11 miliar, dengan jumlah liabilitas sebesar US$ 1,73 miliar dan ekuitas senilai US$ 1,37 miliar. Selain itu, INDY memiliki kas dan setara kas senilai US$ 549,43 juta.