PT Bank MNC Internasional Tbk. atau MNC Bank (BABP) berhasil meraup laba bersih sebesar Rp 21,83 miliar pada kuartal I-2023, naik lebih dari dua kali lipat atau 166,03% secara tahunan (year-on-year/yoy). Adapun, kinerja moncer Bank MNC itu terjadi di tengah rencana merger dengan PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU).
Menurut Presiden Direktur MNC Bank, Rita Montagna, capaian laba bersih Bank MNC itu didorong oleh ekspansi penyaluran kredit sehingga membuat pendapatan bunga bank pada kuartal I-2023 naik 23,11% yoy menjadi Rp 318,80 miliar. Meskipun begitu, melonjaknya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) dalam rangka mengatasi tekanan inflasi membuat beban bunga perseroan naik 48,2% yoy menjadi Rp 168,08 miliar.
Dengan begitu, pendapatan bunga bersih (net Interest income/NII) bank hanya tumbuh 3,56% yoy menjadi Rp 150,71 miliar pada kuartal I-2023. Sementara dari sisi intermediasi, Bank MNC telah menyalurkan kredit sebesar Rp 10,04 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini, tumbuh 13,26% yoy.
Bank MNC juga membukukan peningkatan aset sebesar 23,37% yoy menjadi Rp 16,31 triliun. Adapun dari sisi pendanaan, bank telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 11,82 triliun pada kuartal I-2023, naik 13,39% yoy. Pertumbuhan DPK bank ini ditopang oleh simpanan deposito Rp 8,70 triliun pada kuartal I-2023 yang tumbuh 21,69% yoy. Sedangkan, simpanan giro dan tabungan atau dana murah tercatat masing-masing sebesar Rp 1,00 triliun dan Rp 2,11 triliun pada kuartal pertama tahun ini.