[Medan | 3 Maret 2025] PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mengalami penurunan laba meskipun mencatatkan peningkatan penjualan pada tahun 2024. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis pada Jumat (28/2), MYOR membukukan laba sebesar Rp 3 triliun sepanjang tahun 2024, atau turun 6,05% secara tahunan (YoY) dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 3,19 triliun.
Penurunan laba bersih ini terjadi di tengah kenaikan penjualan, di mana penjualan bersih MYOR pada tahun 2024 mencapai Rp 36,07 triliun, meningkat 14,57% YoY dari Rp 31,49 triliun pada tahun 2023. Secara lebih rinci, penjualan dari segmen makanan olahan dalam kemasan menyumbang Rp 21,86 triliun, sementara minuman olahan dalam kemasan mencapai Rp 18,62 triliun. Setelah dikurangi biaya eliminasi sebesar Rp 4,41 triliun, total penjualan bersih mencapai Rp 36,07 triliun.
Di sisi lain, beban pokok penjualan perusahaan mengalami kenaikan menjadi Rp 27,77 triliun dari sebelumnya Rp 23,07 triliun. Penjualan bersih setelah dikurangi beban pokok penjualan menghasilkan laba kotor sebesar Rp 8,3 triliun, sedikit turun dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 8,4 triliun.
Pada pos beban usaha, beban penjualan MYOR meningkat menjadi Rp 3,52 triliun dari Rp 3,35 triliun, sedangkan beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 857,91 miliar dari sebelumnya Rp 750,5 miliar. Akibatnya, laba usaha MYOR pada tahun 2024 turun menjadi Rp 3,91 triliun dibandingkan Rp 4,29 triliun pada tahun 2023.
Sementara itu, total aset MYOR pada tahun 2024 melonjak menjadi Rp 29,72 triliun dari Rp 23,87 triliun di tahun sebelumnya. Liabilitas perusahaan juga mengalami kenaikan, meningkat dari Rp 8,58 triliun menjadi Rp 12,62 triliun. Adapun ekuitas MYOR turut bertambah menjadi Rp 17,1 triliun dari sebelumnya Rp 15,28 triliun.