[Medan | 31 Oktober 2024] PT Bukit Asam Tbk (PTBA), perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara ini mencatatkan penurunan laba bersih meskipun pendapatannya mengalami lonjakan.
Berdasarkan laporan keuangan, PTBA memperoleh pendapatan sebesar Rp30,65 triliun hingga September 2024, meningkat 10,53% YoY dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp27,73 triliun.
Pertumbuhan ini didorong oleh kinerja operasional yang positif di kuartal III-2024. Penjualan batu bara PTBA mencapai 31,28 juta ton pada Januari-September 2024, meningkat 16% YoY. Ekspor batu bara juga naik 27% menjadi 14,29 juta ton, dibandingkan dengan 11,25 juta ton pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Untuk Domestic Market Obligation (DMO), PTBA merealisasikan 16,98 juta ton, naik 8% YoY dari 15,76 juta ton pada kuartal III-2023. Produksi batu bara PTBA mencapai 32,97 juta ton hingga September 2024, tumbuh 3% YoY. Realisasi angkutan menggunakan kereta api meningkat 11% YoY menjadi 26,42 juta ton.
Namun, indeks harga batu bara ICI-3 mengalami penurunan sekitar 14% YoY dari USD 86,32 per ton di kuartal III-2023 menjadi USD 74,59 per ton di kuartal III-2024. Harga batu bara Newcastle juga terkoreksi 28% menjadi USD 133,89 per ton pada periode ini, turun dari USD 185,45 per ton tahun sebelumnya.
Akibatnya, beban pokok pendapatan PTBA naik 14,80% YoY menjadi Rp25,04 triliun, menyebabkan laba bruto menyusut 5,40% YoY dari Rp5,92 triliun menjadi Rp5,60 triliun hingga September 2024. Pada akhirnya, PTBA membukukan laba bersih Rp3,23 triliun pada kuartal III-2024, turun 14,32% dibandingkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp3,77 triliun pada September 2023.