[Medan | 29 Oktober 2024] PT PP Tbk (PTPP), badan usaha milik negara Indonesia yang bergerak di bidang konstruksi ini berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp267,28 miliar pada kuartal III-2024, naik 11,49% dari Rp239,72 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan laba bersih ini didukung oleh kenaikan pendapatan usaha sebesar 14,54% secara tahunan (yoy), dari Rp12,22 triliun pada kuartal III-2023 menjadi Rp14 triliun di kuartal III-2024.
Secara rinci, segmen jasa konstruksi memberikan kontribusi terbesar, yaitu Rp11,69 triliun. Disusul oleh segmen EPC dengan Rp1,33 triliun, properti dan realti Rp503,6 miliar, persewaan peralatan Rp139,19 miliar, pendapatan keuangan atas konstruksi aset keuangan konsesi Rp116,9 miliar. Selain itu, segmen pracetak berkontribusi Rp78,67 miliar, energi Rp71,68 miliar, jalan tol Rp58,12 miliar, dan pertambangan Rp10,8 miliar.
Meski pendapatan meningkat, beban pokok PTPP juga naik 17,55% yoy, dari Rp10,5 triliun pada kuartal III-2023 menjadi Rp12,34 triliun. Hal ini menekan laba kotor menjadi Rp1,65 triliun untuk Januari – September 2024, turun 3,79% dari Rp1,71 triliun pada tahun sebelumnya.
Laba kotor tersebut tergerus oleh beberapa beban, seperti beban keuangan yang naik 37,16% yoy menjadi Rp1,08 triliun dan beban usaha yang mencapai Rp594,29 miliar, naik 6,33% dari tahun lalu. Alhasil, PTPP mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp77,45 miliar pada kuartal III-2024.
Di sisi lain, PTPP melaporkan total aset sebesar Rp57,91 triliun hingga akhir September 2024, naik 2,45% secara year-to-date (YtD). Liabilitasnya juga naik 3,20% YtD menjadi Rp42,7 triliun, dan ekuitas tumbuh 0,42% YtD menjadi Rp15,2 triliun. Arus kas setara kas mencapai Rp3,06 triliun pada akhir September 2024, meningkat 3,84% secara tahunan dari Rp2,95 triliun.