[Medan | 29 Oktober 2024] PT Petrosea Tbk (PTRO), perusahaan yang bergerak di bidang jasa kontrak pertambangan, teknik, pengadaan, & konstruksi, dan jasa minyak & gas ini mencatat penurunan laba bersih pada kuartal III-2024 meskipun pendapatannya naik sepanjang Januari-September 2024.
Dalam laporan keuangan, PTRO melaporkan pendapatan sebesar US$509,91 juta, naik 21,76% dari US$418,78 juta pada periode yang sama tahun lalu. Kontribusi pendapatan ini berasal dari penjualan batu bara (US$45,25 juta), konstruksi dan rekayasa (US$226,57 juta), penambangan (US$208,87 juta), dan jasa lainnya (US$27,4 juta).
Pendapatan berdasarkan pelanggan utama antara lain berasal dari PT Freeport Indonesia (US$134,8 juta), PT Kideco Jaya Agung (US$93,17 juta), PT Hardaya Mining Energy (US$13,5 juta), dan PT Kartika Selabumi Mining (US$9,07 juta).
Namun, beban usaha langsung PTRO meningkat 20,46% menjadi US$438,03 juta dari US$363,1 juta tahun sebelumnya. Walaupun beban usaha naik, laba kotor PTRO tercatat meningkat 29,07% YoY menjadi US$71,8 juta dari US$55,6 juta. Meski demikian, laba bersih PTRO mengalami penurunan signifikan sebesar 72,89%, hanya mencapai US$2,86 juta atau sekitar Rp43,4 miliar, turun dari US$10,57 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Di sisi aset, PTRO mencatat total aset sebesar US$765,76 juta pada akhir September 2024, naik dari US$727,9 juta di akhir Desember 2023. Liabilitas juga meningkat menjadi US$509,5 juta dari sebelumnya US$492,3 juta, sementara total ekuitas naik menjadi US$247,2 juta dari US$235,63 juta.