[Medan | 20 Maret 2024] PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), perusahaan yang bergerak dibidang properti dan real estate ini berhasil mecatatkan peningkatan di sepanjang 2023. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, laba bersih SMRA mencapai Rp 765,96 miliar pada tahun 2023, mengalami kenaikan sebesar 22% dibandingkan dengan tahun 2022.
Peningkatan laba bersih ini didorong oleh pendapatan perusahaan yang meningkat sebesar 16,42% dari Rp 5,71 triliun menjadi Rp 6,65 triliun pada tahun 2023. Secara rinci, pendapatan dari segmen pengembangan properti mencapai Rp 4,04 triliun, sementara pendapatan dari properti investasi mencapai Rp 1,73 triliun, dan pendapatan lain-lain sebesar Rp 876,13 miliar.
Dalam segmen pengembangan properti, penjualan rumah dari pihak ketiga menjadi kontributor terbesar ke pendapatan SMRA pada tahun 2023, sebesar Rp 3,06 triliun. Sedangkan dalam segmen properti investasi, aset mal dan retail menjadi penyumbang terbesar pendapatan, dengan aset mal dan retail dari pihak berelasi sebesar Rp 50,99 miliar dan dari pihak ketiga sebesar Rp 1,57 triliun. Di segmen lainnya, aset hotel dari pihak ketiga menjadi kontributor terbesar ke pendapatan perusahaan pada tahun lalu, mencapai Rp 415,42 miliar.
Di sisi lain, beban penjualan perusahaan juga mengalami kenaikan dari Rp 321,56 miliar menjadi Rp 420,76 miliar, sementara beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 1,03 triliun dari Rp 952,34 miliar. Penghasilan operasional lainnya mencapai Rp 18,34 miliar, meningkat dari Rp 16,37 miliar, sementara beban operasional lainnya menurun menjadi Rp 6,73 miliar dari Rp 33,81 miliar.
Menurut Analis Riset Phintraco Sekuritas, Arsita Budi Rizqi, masih ada potensi pertumbuhan bagi SMRA di tahun 2024, terutama dengan adanya Insentif PPN DTP yang masih berlaku hingga Desember 2024. Selain itu, harapan terkait pemangkasan suku bunga acuan yang akan diinisiasi oleh the Fed juga menjadi faktor yang memberikan harapan bagi perusahaan tersebut.