PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 12,75 triliun pada kuartal II-2023. Jumlah tersebut pun tercatat mengalami penurunan sebesar 4,16% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp 13,31 triliun.
Adapun menurut Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, penurunan laba bersih itu terjadi seiringan dengan langkah TLKM dalam mempercepat langkah transformasi dengan strategi Five Bold Moves dan peningkatan kualitas layanan, dimana salah satunya adalah dengan akuisisi tambahan spektrum frekuensi 2,1 Ghz dan 2,3 GHz guna menjaga kapasitas dan layanan. Dengan begitu, biaya TLKM pun meningkat 2,9% secara tahunan menjadi Rp 50,5 triliun.
Sementara itu, TLKM berhasil membukukan peningkatan pendapatan sebesar 2,07% dari Rp 71,98 triliun menjadi Rp 73,47 triliun di kuartal II-2023. Pendapatan TLKM ini pun sebagian besarnya berasal dari segmen data, internet dan jasa teknologi informatika yang berkontribusi sebesar Rp 43,42 triliun. Kemudian, pendapatan di segmen IndiHome, sebelum bergabung dengan Telkomsel berkontribusi sebesar Rp 14,48 triliun.
Sebagai informasi, per Juni 2023, TLKM berhasil mencatatkan kenaikan aset dari Rp 275,19 triliun menjadi Rp 290,47 triliun. Sementara itu, ekuitas perusahaan mengalami penurunan dari Rp 149,26 triliun menjadi Rp 140,45 triliun, dan liabilitas perusahaan tercatat meningkat dari Rp 125,93 triliun menjadi Rp 150,15 triliun.