[Medan | 26 Juli 2024] PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, pemasaran dan pendistribusian barang konsumsi (fast moving consumer goods / FMCG) ini mengalami penurunan kinerja dari sisi laba dan pendapatan pada semester I-2024.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, UNVR mencatat laba bersih sebesar Rp 2,47 triliun, turun 10,51% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023 yang mencapai Rp 2,76 triliun. Penurunan laba bersih ini disebabkan oleh penurunan pendapatan UNVR sebesar 6,16% menjadi Rp 19,04 triliun, dari Rp 20,29 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Secara rinci, penjualan di pasar domestik berkontribusi sebesar Rp 18,5 triliun atau 97,17% dari total Rp 19,04 triliun pada semester I-2024, sementara Rp 537,35 miliar berasal dari penjualan ekspor. Berdasarkan segmen, produk kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh menyumbang Rp 12,28 triliun, sedangkan produk makanan dan minuman sebesar Rp 6,76 triliun.
Presiden Direktur Unilever Indonesia (UNVR) Benjie Yap menyebutkan bahwa penurunan penjualan disebabkan oleh pertumbuhan harga dasar (UPG) yang melemah. Meskipun demikian, Benjie menegaskan bahwa meskipun menghadapi berbagai tantangan seperti kondisi yang tidak menentu, persaingan ketat, dan kebutuhan konsumen yang terus berkembang, visi jangka panjang perusahaan tetap tidak tergoyahkan.
Di sisi lain, total aset UNVR pada semester I-2024 mencapai Rp 19,72 triliun, meningkat 18,37%. Jumlah liabilitas juga meningkat 27,03% secara year to date menjadi Rp 16,86 triliun, sedangkan ekuitas UNVR justru menurun 15,68% menjadi Rp 2,85 triliun.