[Medan | 28 Februari 2024] PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) berhasil mencatat laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp1,74 triliun pada tahun 2023. Angka ini pun menunjukkan kenaikan sebesar 18,5% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp1,47 triliun pada tahun sebelumnya.
Kinerja positif ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 3,7% menjadi Rp 7,23 triliun, yang didukung oleh hasil aset yang lebih tinggi dan perbaikan komposisi aset. Pendapatan fee-based Maybank juga meningkat 15,6% menjadi Rp 2,03 triliun dari Rp 1,76 triliun tahun sebelumnya, sementara pendapatan fee selain Global Markets naik 14,1% menjadi Rp 1,85 triliun dari Rp 1,62 triliun.
Sementara dari sisi intermediasi, total kredit yang disalurkan oleh Maybank mencapai Rp 116 triliun pada tahun 2023, mengalami pertumbuhan sebesar 7,6% dari Rp 107,82 triliun pada tahun sebelumnya. Dalam rinciannya, segmen kredit ritel dan non-ritel yang dikelola melalui Community Financial Services (CFS), naik 10,6% dari Rp 67,17 triliun menjadi Rp 74,28 triliun. Sementara Kredit CFS Ritel meningkat 11,5% dari Rp 38,99 triliun menjadi Rp 43,47 triliun, kredit CFS Non-ritel juga naik 9,3% dari Rp 28,18 triliun menjadi Rp 30,81 triliun, dan kredit Business Banking juga meningkat 11,6% secara kuartal (quarter on qurter/QoQ).
Sejalan dengan peningkatan kredit, rasio Non-Performing Loan (NPL) BNII juga turut membaik menjadi 2,9% (gross) dan 1,9% (net) pada Desember 2023 dari 3,5% (gross) dan 2,3% (net) pada Desember 2022. Kemudian dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 9,3% menjadi Rp 115,50 triliun dari Rp 105,71 triliun tahun sebelumnya seiring dengan meningkatnya dana murah (CASA) sebesar 8,6% dan Deposito Berjangka sebesar 10,0%.
Sementara itu, rasio Loan to Deposit (LDR) per Desember 2023 tercatat berada pada level 96,3% dan Liquidity Coverage Ratio (LCR) berada pada level yang sehat sebesar 210,2%, jauh di atas ketentuan regulator sebesar 100%. Rasio Kecukupan Modal (CAR) tetap kuat sebesar 27,7% pada Desember 2023 dengan total modal tercatat sebesar Rp29,84 triliun pada akhir Desember 2023.