PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) membukukan laba bersih US$ 82,055 juta atau setara dengan Rp 1,2 triliun hingga kuartal I-2023. Angka ini pun turun 8,8% dibanding periode sama tahun 2022 yang masih mencapai laba sebesar US$ 90,039 juta.
Adapun, salah satu faktor yang menyebabkan penurunan laba bersih tersebut adalah beban pokok pendapatan dan biaya langsung lainnya yang membengkak 28,9% menjadi US$ 325,68 juta. Selain itu, beban pokok penjualan tenaga listrik dan jasa terkait lainnya juga naik hingga 625% menjadi US$ 87,52 juta.
Menurut CEO Medco Energi Roberto Lorato, meskipun adanya penurunan, raihan laba bersih pada kuartal I-2023 ini mencerminkan produksi yang lebih tinggi, dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dan juga mengimbangi realisasi harga minyak yang lebih rendah, dibandingkan tahun 2022. Menurutnya, harga rata-rata minyak sepanjang kuartal I-2023 sebesar US$ 77,1/bbl dan harga penjualan rata-rata gas sebesar US$ 7,4/mmbtu.
Adapun dari sisi belanja modal, perseroan telah menghabiskan sebesar US$ 58 juta, yang sebagian besarnya digunakan untuk menuntaskan pengembangan gas di Natuna serta pengembangan minyak dan gas baru di Corridor dan IPP Geothermal Ijen. Sejalan dengan kinerja positif perseroan di kuartal I-2023, MEDC juga berencana akan mengusulkan akan membagikan dividen pada Mei 2023.