PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN (PGAS), perusahaan yang bergerak di bidang transmisi dan distribusi gas bumi, membukukan penurunan laba bersih sebesar 39,08% dari US$ 238,56 juta menjadi US$ 145,32 juta. Meskipun mengalami penurunan laba bersih, pendapatan PGAS masih mencatatkan peningkatan sebesar 2,30% dari US$ 1,74 miliar menjadi US$ 1,78 miliar di semester I-2023.
Adapun pendapatan ini ditopang oleh segmen niaga gas bumi yang berkontribusi sebesar US$ 1,24 miliar, atau 69,66% terhadap pendapatan PGAS di semester I-2023, dimana penjualan gas niaga itu didapat dari pelanggan industri dan komersial sebesar US$ 1,22 miliar, pelanggan rumah tangga US$ 10,29 juta, dan SPBG senilai US$ 1,64 juta.
Sejalan dengan kenaikan penjualan, beban pokok pendapatan PGAS juga tercatat meningkat 7,63% secara tahunan (YoY) menjadi US$ 1,41 miliar. Alhasil, laba bruto PGAS terpangkas 12,54% (YoY) dari US$ 420,90 juta menjadi US$ 368,11 juta pada semester I-2023.
Adapun per semester I-2023, PGAS memiliki total aset seniliar US$ 6,93 miliar, yang terdiri dari aset lancar sebesar US$ 2,07 miliar dan aset tidak lancar senilai US$ 4,85 miliar. Sementara itu, PGAS memiliki total liabilitas US$ 3,57 miliar, yang terdiri dari liabilitas jangka pendek US$ 1,93 miliar dan liabilitas jangka panjang US$ 1,64 miliar, serta ekuitas sebesar US$ 3,35 miliar.