Meski pendapatan PT PP Presisi Tbk (PPRE) menurun 4,71% dari Rp 829,79 miliar menjadi Rp 790,69 miliar di kuartal I-2023, laba bersih perusahaan justru menunjukkan kenaikan. Adapun, laba bersih anak usaha PT PP (Persero) Tbk (PTPP) ini meroket 97,28% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 25,39 miliar.
Berdasarkan catatan keuangannya, penurunan pendapatan tersebut sebagian besar disebabkan oleh penyesuaian segmen bisnis ready mix menjadi Rp 12,37 miliar. Adapun segmen ini berkontribusi sebesar Rp 47,54 miliar sebelumnya. Sementara itu, kontribusi segmen konstruksi turun 0,42% dari Rp 753,45 miliar menjadi Rp 750,28 miliar. Segmen sewa juga turun 2,63% dari Rp 28,79 miliar menjadi Rp 28,03 miliar.
Di sisi lain, laba kotor perusahaan mengalami peningkatan sebesar Rp 24 miliar dari Rp 107 miliar menjadi Rp 131 miliar YoY. Adapun, salah satu faktor pendorongnya adalah penerapan cost leadership. Dari sisi kontrak baru, PPRE memperoleh kontrak kerja sebesar Rp 1,1 triliun hingga Maret 2023. Jumlah itu pun tumbuh 10% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1 triliun.
Adapun peningkatan ini sebagian besarnya didorong oleh sektor mining services yang menyumbang 84,3% dari total perolehan kontrak kerja baru. Selain itu, PPRE juga menargetkan pertumbuhan kontrak sebesar 20%-30% di tahun 2023 ini. Target itu setara dengan Rp 6 triliun sampai dengan Rp 7 triliun dengan proyeksi mayoritas pemberi kerja adalah perusahaan pertambangan di Indonesia.