Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) hingga semester I-2023 membukukan penurunan laba bersih sebesar 19,5% menjadi Rp 2,75 triliun dibandingkan periode sama 2022 yang mencapai Rp 3,42 triliun.
Adapun, penurunan laba tersebut disebabkan oleh merosotnya penjualan sepanjang semester I-2023 sebesar 5,4% menjadi Rp 20,2 triliun dari periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp 21,4 triliun. Di sisi lain, perusahaan berhasil menekan harga pokok penjualan sebesar 8,4% menjadi Rp 10,1 triliun. Meskipun begitu, laba kotor UNVR tetap terkikis 2,2% menjadi Rp 10,1 triliun.
Sementara itu, perusahaan berhasil membukukan peningkatan aset menjadi Rp 19,9 triliun dari periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp 18,3 triliun. Adapun, liabilitas perusahaan tercatat mengalami peningkatan dari Rp 14,3 triliun menjadi Rp 16,01 triliun di kuartal II-2023. Di sisi lain, ekuitas perusahaan mengalami penurunan tipis dari Rp 3,99 triliun menjadi Rp 3,93 triliun di kuartal II-2023.
Adapun menurut Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, UNVR akan diuntungkan dengan adanya sentimen pemulihan perekonomian domestik serta adanya momen pemilu, yang diproyeksikan mampu meningkatkan daya beli masyarakat.