PT United Tractors Tbk (UNTR) berhasil mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 8% menjadi Rp 11,2 triliun dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 10,4 triliun. Kenaikan laba bersih ini pun diketahui berasal dari strategi penetapan harga jual jitu oleh anak usaha United Tractors, yaitu PT Tuah Turangga Agung (TTA).
Menurut riset JP Morgan, bisnis pertambangan batu bara menjadi motor pertumbuhan laba bersih UNTR pada kuartal II-2023. Pada periode itu, harga jual rata-rata (average selling price/ASP) batu bara TTA mencapai US$ 190 per ton, di atas harga acuan Newcastle US$ 160 per ton.
Sejalan dengan kenaikan laba bersih, pendapatan perusahaan juga meningkat sebesar 14% dari Rp 60,4 triliun menjadi Rp 68,7 triliun di kuartal II-2023. Adapun, pendapatan UNTR ini sebagian besarnya ditopang oleh segmen kontraktor penambangan yang berkontribusi sebesar 35% terhadap total pedapatan UNTR di kuartal II-2023.
Sementara itu, segmen mesin konstrusi berkontribusi sebesar 30%, lalu segmen pertambangan batu bara berkontribusi sebesar 29%, segmen pertambangan emas sebesar 5%, serta segmen industri konstruksi dan segmen energi masing-masing berkontribusi sebesar 1%.