[Medan | 27 Oktober 2023] PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), perusahaan yang berbasis di Indonesia yang utamanya bergerak dalam pembuatan, pemasaran dan distribusi barang konsumen yang laku keras (FMCG) ini tercatat membukukan penurunan laba bersih sebesar 9,16% dari Rp 4,61 triliun menjadi Rp 4,18 triliun di kuartal III-2023 ini.
Penurunan laba ini pun disebabkan oleh penurunan pendapatan UNVR sebesar 3,28% dari Rp 31,53 triliun menjadi Rp 30,50 triliun. Pendapatan ini pun sebagian besarnya berasal dari segmen home care yang berkontribusi sebesar Rp 19,92 triliun, kemudian segmen makanan dan minuman meraih penjualan berkontribusi sebesar Rp 10,58 triliun.
Lantas, apakah penurunan laba ini membuat saham UNVR masih layak untuk dikoleksi? Di samping penurunan laba bersih UNVR, perusahaan masih mencatatkan kenaikan margin keuntungan kotor atau gross profit margin pada 9 bulan 2023 dari 47% menjadi sebesar 50%.
Namun, saham UNVR sendiri tidak akan kemana-mana jika tidak ada gerbrakan atau perubahan apapun, mengingat bisnisnya yang sudah terlalu besar dan pertumbuhannya sangat lambat. Meskipun begitu, UNVR dikabarkan akan memiliki pemimpin dan model operasional baru mulai Januari 2024 mendatang, dimana perubahan ini akan membuat Unilever Indonesia nantinya dikelola secara Unit Bisnis.
Adapun, 5 Unit Bisnis yang nantinya akan dijalankan termasuk Beauty and Wellbeing, Personal Care, Home Care, Nutrition, dan Ice Cream. Perubahan ini pun bertujuan untuk mempertajam potensi pertumbuhan jangka panjang perusahaan di Indonesia, dan UNVR diharapkan akan memasuki era baru yang penuh potensi untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.