[Medan | 3 Juli 2024] PT Vale Indonesia Tbk (INCO), perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan nikel ini mencatatkan penurunan laba bersih menjadi US$ 6,19 juta di sepanjang kuartal I-2024, atau anjlok hingga 96,32% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 168,71 juta.
Penurunan laba bersih tersebut sejalan dengan turunnya pendapatan INCO. Sepanjang kuartal I-2024, INCO mencatatkan pendapatan sebesar US$ 229,93 juta atau turun 36,68% dibandingkan dengan kuartal I-2023 yang tercatat sebesar US$ 363,18 juta.
Penurunan pendapatan INCO pada kuartal I-2024 ini pun terjadi karena merosotnya penjualan kepada pihak berelasi, Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co. Ltd. (SMM). Adapun penjualan INCO kepada VCL per 31 Maret 2024 anjlok 36,72% (YoY) menjadi US$ 183,74 juta, sedangkan penjualan kepada SMM turun 36,54% (YoY) menjadi US$ 46,19 juta.
Sejalan dengan penurunan pendapatan, beban pokok pendapatan INCO ikut menyusut. Namun dengan level penurunan yang hanya sebesar 8,06% (YoY) menjadi US$ 209,84 juta. Alhasil, laba bersih INCO tercatat senilai US$ 6,19 juta, atau anjlok 96,33% dibandingkan laba bersih kuartal I-2023 yang kala itu mencapai US$ 168,71 juta.
Sementara per 31 Maret 2024, INCO memiliki total aset sebesar US$ 2,89 miliar. INCO mempunyai total liabilitas senilai US$ 325,44 juta, dengan jumlah ekuitas sebesar US$ 2,56 miliar. INCO memiliki kas dan setara kas pada akhir periode senilai US$ 730,85 juta.