[Medan | 12 Februari 2024] PT Vale Indonesia Tbk (INCO), perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan nikel ini berhasil membukukan peningkatan pendapatan sebesar 4,48% (year-on-year/YoY) dari US$ 1,17 miliar menjadi US$ 1,23 miliar sepanjang tahun 2023. Dari total pendapatan tersebut, sekitar US$ 985,81 juta berasal dari penjualan kepada Vale Canada Limited (VCL), sementara sekitar US$ 246,45 juta merupakan penjualan kepada Sumitomo Metal Mining.
Namun, sejumlah beban yang ditanggung INCO juga mengalami peningkatan. Misalnya, beban pokok pendapatan meningkat 2,23% menjadi US$ 885,24 juta. Beban usaha juga naik 12,26% menjadi US$ 22,15 juta, sementara beban lainnya sedikit meningkat menjadi US$ 23,53 juta dari US$ 23,09 juta. Meskipun demikian, laba bersih perusahaan berhasil meningkat sebesar 37% dari US$ 200,4 juta menjadi US$ 274,33 juta.
Sementara itu, INCO melaporkan pencapaian produksi nikel dalam matte sebesar 70.728 ton pada tahun 2023, mencatatkan kenaikan sebesar 18% dibandingkan dengan realisasi pada 2022 yang sebesar 60.090 ton. Di sisi lain, INCO memiliki total aset senilai US$ 2,92 miliar atau meningkat 10,08% YoY pada 2023. Seiring hal itu, total liabilitas perseroan naik 19,16% YoY menjadi US$ 361,46 juta dan ekuitas mencapai US$ 2,56 juta atau tumbuh 8,91% YoY.
Adapun terkait rencana divestasi yang telah disampaikan INCO pada 20 November 2023. INCO bersama Vale Canada Limited (VCL), PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID, dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd (SMM) telah menandatangani Perjanjian Induk Divestasi. Perjanjian tersebut mencakup pengalihan kepemilikan saham secara proporsional sekitar 14% dari VCL dan SMM kepada MIND ID. Transaksi ini pun diharapkan selesai pada tahun 2024.