[Medan | 6 Februari 2024] Harga saham PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), perusahaan yang bergerak di bidang pemurnian dan pengolahan gas bumi ini terpantau melesat 7,92% ke level Rp 545 per saham pada perdagangan hari Senin (5/2/2024), usai merilis laporan keuangan perusahaan tahun 2023.
Sebagai informasi, ESSA tercatat membukukan penurunan pendapatan sebesar 52,84% dari US$ 731,49 juta pada tahun 2022 menjadi US$ 344,96 juta pada tahun 2023. Penurunan pendapatan ini pun sebagian besarnya disebabkan oleh penjualan penjualan amonia dengan pihak berelasi yang merosot 56% (YoY) dari US$ 681,36 juta menjadi senilai US$ 299,68 juta. Sebagai informasi, harga realisasi amonia ESSA turun 54% (YoY) menjadi rata-rata US$ 412 per metrik ton pada tahun 2023.
Sejalan dengan penurunan pendapatan, beban pokok pendapatan ESSA turun sebesar 38,05% (YoY) menjadi US$ 241,78 juta. Namun, hal ini tidak mampu mengimbangi penurunan laba kotor ESSA yang anjlok 75,07% (YoY) dari US$ 138,84 juta menjadi US$ 34,61 juta pada tahun 2023.
Di sisi lain, meskipun secara tahunan laba dan penjualan ESSA terkontraksi, analis memproyeksikan pemulihan penjualan seiring kenaikan indeks harga acuan amonia AS (US Tampa) sebesar 84% QoQ ke level US$ 601 per ton pada kuartal IV. Kenaikan harga jual amonia ini diharapkan dapat memberikan dorongan pada kinerja ESSA tahun ini, meskipun tetap dihadapkan pada tantangan makroekonomi.