[Medan | 5 Desember 2024] Anak perusahaan PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), yaitu PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Kamis, 5 Desember 2024.
AADI akan mencatatkan sebanyak 7.786.891.760 saham, yang terdiri dari 778.689.200 saham yang ditawarkan melalui penawaran umum perdana (IPO) dan 7.008.202.560 saham yang dimiliki oleh pemegang saham sebelum IPO.
Pemegang saham AADI sebelum IPO adalah PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), yang sebelumnya dikenal dengan nama PT Adaro Energy Indonesia Tbk, dengan jumlah 7.008.202.240 saham, serta PT Adaro Strategic Investments yang memegang 320 saham AADI.
AADI melakukan IPO dengan periode penawaran umum dari tanggal 29 November hingga 3 Desember 2024, dengan harga penawaran Rp 5.550 per saham, yang menjadikan kapitalisasi pasar AADI sebesar Rp 43,2 triliun.
Dana yang diperoleh dari IPO, setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan untuk berbagai keperluan. Sekitar 40% dari dana tersebut akan dipinjamkan kepada anak perusahaan, PT Maritim Barito Perkasa (MBP), untuk mendukung investasi dan aktivitas operasional MBP seiring dengan meningkatnya produksi batu bara. Sekitar 15% dana IPO akan digunakan untuk melunasi sebagian pinjaman berdasarkan perjanjian dengan PT Adaro Indonesia (AI) pada Mei 2024, sementara sisanya akan digunakan untuk pembayaran sebagian pinjaman kepada ADRO berdasarkan perjanjian pada Juni 2024.
Analis dari NH Korindo Sekuritas, Ezaridho, menilai bahwa IPO AADI ini terbilang menarik karena rasio price-to-earnings (PER) yang lebih rendah dibandingkan sektor tambang batu bara lainnya, yang umumnya berada di kisaran 2 hingga 3 kali. Secara fundamental, Adaro memproduksi batu bara dengan kalori menengah dan kandungan sulfur serta abu yang rendah. Harga saham AADI pun diperkirakan bisa melonjak hingga mencapai Rp 10.000 per saham.