Pada hari Senin (24/4/2023), perusahaan barang mewah Prancis, Louis Vuitton (LVMH) mencatatkan kenaikan nilai pasar (market cap) menjadi US$500 miliar, atau setara dengan Rp7.466 triliun. Hal ini pun menjadikan LVMH sebagai perusahaan Eropa pertama yang mencapai level market cap tersebut.
Saham LVMH ditutup naik 90 sen euro (0,1%) menjadi €902,00 (£798,30) pada hari Senin. Langkah tersebut secara sementara meningkatkan kapitalisasi pasar keseluruhan LVMH menjadi sedikit di atas US$500 miliar, dengan mempertimbangkan lonjakan nilai euro relatif terhadap dolar baru-baru ini.
Karena permintaan yang kuat di pasar intinya di China, LVMH mengumumkan awal bulan ini bahwa penjualan kuartal pertama 2023 telah meningkat secara signifikan. Perusahaan yang dikendalikan Bernard Arnault, yang juga mengawasi Tiffany di AS dan merek cognac Hennessy, mengumumkan peningkatan pendapatan 17% dalam tiga bulan yang berakhir pada Maret 2023. Peningkatan ini pun dua kali lipat melebihi perkiraan pasar.
Selain itu, LVMH juga mengalami peningkatan penjualan sebesar 14% di Asia (tidak termasuk Jepang), dibandingkan dengan penurunan 8% pada kuartal keempat tahun lalu, dengan sebagian besar penjualannya berasal dari China. Penjualan di Eropa juga meningkat sebesar 24%, sementara bisnis di AS sedikit menurun, dengan pertumbuhan hanya sebesar 8% di kuartal tersebut.
Saham LVMH juga telah melonjak sebesar 30% sepanjang tahun ini sehingga menempatkannya ke dalam 10 besar perusahaan terdaftar paling berharga di dunia. Valuasi baru LVMH ini pun menempatkan saham yang dipegang oleh Bernard Arnault ini menjadi US$212 miliar, menguatkan posisinya sebagai orang terkaya di dunia, dan menggeser Elon Musk ke posisi kedua.