Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara resmi mengumumkan bahwa PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) dan PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) atau Bank Nobu akan melakukan aksi korporasi berupa penggabungan usaha (merger).
Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae, rencana merger Bank MNC dan Bank Nobu sudah diajukan sebelum akhir tahun 2022. Ia mengatakan bahwa rencana merger kedua bank dengan ekosistem yang cukup besar ini sudah memiliki tim merger dan sedang dalam proses implementasi. Proses merger dua bank tersebut dijadwalkan rampung pada Juni 2023.
Dian juga mengatakan bahwa kontribusi kedua bank terhadap sektor keuangan negara dan perekonomian Indonesia akan diperkuat dengan merger tersebut. Berdasarkan laporan keuangan bulanan per Januari 2023, Aset Nobu Bank mencapai Rp 21 triliun. Ditopang oleh penyaluran kredit senilai Rp 12,35 triliun pada bulan pertama tahun ini. Sementara itu, total aset MNC Bank mencapai Rp 16,98 triliun pada Januari 2023. Adapun penyaluran kredit yang diberikan mencapai Rp 10,03 triliun pada satu bulan pertama.
Apabila aksi merger ini berhasil, maka bank hasil merger ini paling tidak telah memiliki aset senilai Rp 37,98 triliun. Penyaluran kredit sudah mencapai Rp 22,38 triliun. Adapun pada September 2022, Bank MNC memiliki modal inti Rp 2,07 triliun. Sedangkan modal inti Nobu Bank hanya Rp 1,61 triliun. Bila modal inti ini digabungkan setidaknya bank hasil merger ini memiliki modal inti Rp 3,68 triliun.