[Medan | 25 November 2024] Mandiri Sekuritas memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai level 8.150 di tahun 2025. Head of Equity Market Analyst and Strategy Mandiri Sekuritas, Adrian Joezer, menjelaskan bahwa meski ketidakpastian global dan domestik meningkat, pasar saham akan memasuki fase “The Waiting Game,” yakni menunggu kepastian lebih lanjut.
Menurut Adrian, IHSG menghadapi tantangan dari pendekatan bottom-up strategy. Dalam situasi ini, investor disarankan untuk fokus pada sektor-sektor tertentu yang memiliki potensi pertumbuhan. Mandiri Sekuritas mendorong investor untuk memperhatikan sektor-sektor di mana aktivitas perputaran uang akan meningkat, terutama di tengah likuiditas yang masih ketat dan volatilitas yang tinggi.
Beberapa sektor saham yang menjadi pilihan Mandiri Sekuritas untuk 2025 adalah konsumsi, pangan, properti, telekomunikasi, transportasi, dan ritel. Sementara itu, untuk kuartal II-2025, sektor perbankan, otomotif, dan ritel menjadi rekomendasi utama.
Mandiri Sekuritas juga memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia stabil di kisaran 5,1% pada 2025. Pertumbuhan ini akan didukung oleh peningkatan permintaan domestik atau konsumsi rumah tangga, meskipun kinerja ekspor diprediksi melambat akibat pelemahan ekonomi global. Potensi kenaikan tarif impor di Amerika Serikat (AS) terhadap produk dari Tiongkok dan negara lainnya juga diperkirakan menjadi tantangan.
Inflasi rata-rata diprediksi mencapai 2,6% pada 2025, naik dari 2,3% pada 2024. Kenaikan ini dipengaruhi oleh efek dasar rendah dari inflasi inti yang lemah serta peningkatan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%. Di sisi lain, nilai tukar rupiah diproyeksikan berada pada rata-rata Rp 15.700 per dolar AS, sedikit menguat dibandingkan 2024. Namun, apresiasi ini terbatas karena kekuatan dolar AS yang didukung oleh kebijakan protektif Donald Trump di bidang fiskal dan perdagangan internasional.