[Medan | 8 September 2023] PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), perusahaan yang utamanya bergerak di bidang pertambangan tembaga dan emas, terpantau bergerak lincah setelah melakukan initial public offering (IPO) pada 7 Juli 2023 lalu. Adapun pada penutupan perdagangan hari Kamis (7/9/2023), saham AMMN ditutup menguat 3,85% ke level Rp 5.400 per saham. Yang berarti, saham AMMN sudah melonjak 218,58% sejak melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sebagai informasi, AMMN menawarkan sebanyak-banyaknya 6,32 miliar saham atau setara 8,8% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO, dengan harga penawaran Rp 1.695 per saham. Dengan harga penawaran tersebut, maka nilai IPO perseroan pun mencapai Rp10,73 triliun.
Seiring dengan penguatan saham ini, kapitalisasi pasar AMMN pun berhasil menduduki posisi ke-5 emiten terbesar di BEI, mengalahkan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), PT Astra International Tbk. (ASII), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR), dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA).
Adapun kapitalisasi pasar AMMN saat ini sebesar Rp384,75 triliun. Sementara itu, kapitalisasi pasar TLKM senilai Rp 375,46 triliun di posisi ke-6, ASII Rp 260,11 triliun di posisi ke-7, BBNI tercatat sebesar Rp 177,63 triliun di posisi ke-8, TPIA Rp 173,89 triliun di posisi ke-9, dan UNVR Rp 138,10 triliun di posisi ke-10 emiten berkapitalisasi pasar terbesar.
AMMN pun tercatat berada di top market caps bersama PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang berada di posisi pertama dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 1.127,96 triliun. Lalu, posisi kedua diduduki oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) dengan market cap sebesar Rp 837,36 triliun, PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) di posisi ketiga dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 634,16 triliun, dan diikuti oleh PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) dengan nilai sebesar Rp 555,33 triliun.