[Medan | 5 Maret 2024] Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), yang diselenggarakan pada 4 Maret 2024, telah memutuskan untuk membagikan 50% dari total laba bersih tahun 2023 atau sekitar Rp 10,45 triliun sebagai dividen tunai kepada pemegang saham.
Sebagai informasi, BBNI berhasil mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 21,11 triliun di sepanjang tahun 2023. Angka tersebut pun berhasil meningkat 14,2% dibandingkan dengan capaian tahun 2022. Pertumbuhan laba BBNI ini didukung oleh pendapatan bunga bersih secara konsolidasi yang mencapai Rp 41,28 triliun sepanjang 2023, atau turun tipis 0,11% dibandingkan dengan capaian periode yang sama tahun lalu yaitu Rp 41,32 triliun. Laba perusahaan juga terdorong dari raihan fee based income yang mencapai Rp 10,12 triliun, tumbuh 3,92% dari periode tahun lalu Rp 9,74 triliun sepanjang 2022.
Pendapatan lainnya juga tumbuh signifikan hingga 26,02% menjadi Rp 6,09 triliun sepanjang 2023, dari sebelumnya Rp 4,83 triliun pada akhir 2022. Sementara dari segi fungsi intermediasi, BNI telah menyalurkan kredit secara konsolidasi mencapai Rp 695,08 triliun, naik 7,57% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 646,19 triliun pada 2022. Alhasil, peningkatan kredit membuat aset BNI ikut terkerek menjadi Rp 1,086 triliun atau tumbuh 5,52% dibandingkan dengan tahun 2022 yang sebesar Rp 1,029 triliun.
Seiring dengan penyaluran kredit, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan) gross berada di level 2,14% dari sebelumnya 2,81% dan NPL net ada di level 0,61% sepanjang 2023, lebih tinggi dibanding capaian 2022 yaitu 0,49%. Sementara itu, Net interest margin (NIM) BNI tercatat mencapai 4,58% sepanjang 2023, dan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI mampu meraup Rp 810,73 triliun atau tumbuh 5,4% secara tahunan.