[Medan | 28 Februari 2024] PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), perusahaan yang bergerak di bidang bisnis ritel dengan jenis produk seperti pakaian, aksesoris, tas, sepatu, kosmetik, hingga peralatan rumah tangga dan jasa konsultasi manajemen ini berencana akan membagikan dividen tunai senilai Rp 200 per saham dari laba bersih tahun buku 2023.
Adapun mengenai rencana pembagian dividen tersebut, LPPF berencana menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 3 April 2024 mendatang. Sebagai informasi, LPPF membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 6,53 triliun atau naik 1,30% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pendapatan ini pun sebagian besarnya berasal dari penjualan eceran yang berkontribusi sebesar Rp 3,72 triliun, konsinyasi sebesar Rp 2,79 triliun, dan jasa sebesar Rp 11,29 miliar.
Meskipun begitu, LPPF justru membukukan penurunan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dari Rp 1,38 triliun sebesar Rp 630,51 miliar. Penurunan laba bersih ini pun disebabkan oleh beban pokok pendapatan perusahaan yang meningkat menjadi Rp 2,22 triliun dari Rp 2,05 triliun serta kenaikan beban usaha dari Rp 2,8 triliun menjadi Rp 3,1 triliun. Selain itu, LPPF juga mencatatkan kerugian lainnya-bersih sebesar Rp 28,37 miliar, berbalik dari keuntungan lainnya-bersih pada 2022 senilai Rp 255,59 miliar.
Di tengah pelemahan kinerja tersebut, CEO Matahari Monish Mansukhani mengatakan bahwa Matahari akan berupaya menyeimbangkan alokasi modal untuk mendukung pertumbuhan sebagai strategi pemulihan di tengah situasi yang menantang. Monish menuturkan Matahari akan bergerak maju dengan berfokus pada pembaruan gerai-gerai yang memiliki dampak besar dan berencana membuka 4-6 gerai baru pada tahun 2024, serta memperluas inisiatif pemenuhan pesanan dari 56 ke 96 gerai.