[Medan | 3 Juni 2024] Harga saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), perusahaan yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi ini terpantau anjlok 10% ke level Rp 45 per saham pada perdagangan hari Jumat (31/5/2024).
Penurunan saham FREN ini pun terjadi usai Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan saham FREN dalam papan pemantauan khusus, sehingga diperdagangkan dengan mekanisme full call auction. FREN sendiri masuk dalam pemantauan khusus karena memenuhi kriteria 1, yang artinya harga rata-rata saham selama 6 bulan terakhir di pasar reguler dan/atau pasar reguler periodic call auction kurang dari Rp 51,00. Sebagai informasi, sejak 5 Maret 2024, saham FREN memang cenderung stagnan di Rp 50 alias gocap.
Sebelumnya, operator telekomunikasi Grup Sinar Mas PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) berharap proses mergernya dengan PT XL Axiata Tbk bisa segera terwujud dalam waktu dekat. Pasalnya, saat ini para shareholders dari kedua perusahaan, yaitu Axiata Group Berhad dan Sinar Mas Group telah meneken memorandum of understanding (MoU) yang bersifat tidak mengikat. Para shareholders tersebut sedang melakukan penjajakan proses uji tuntas (due diligence). Tujuannya, untuk menjajaki rencana merger untuk menciptakan entitas baru (MergeCo).
Adapun berdasarkan laporan keuangannya, FREN membukukan kerugian sebsar Rp 253 miliar di kuartal I-2024. Kerugian tersebut disebabkan tingginya beban penyusutan dan amortisasi serta beban operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi. Kedua pos tersebut memakan biaya masing-masing Rp1,16 triliun dan Rp1,02 triliun. Sementara itu, FREN meraih pendapatan usaha sebesar Rp 2,78 triliun, relatif stabil dibandingkan kuartal I-2023 sebesar Rp 2,77 triliun.