[Medan | 14 April 2025] PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI), atau dikenal dengan Surge, akan melaksanakan aksi korporasi berupa penambahan modal melalui skema rights issue dengan target dana maksimal sebesar Rp5,89 triliun.
Dalam aksi ini, perseroan akan menerbitkan 2,95 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham dan harga pelaksanaan Rp2.000 per saham. Rasio rights issue ditetapkan 4:5, yang berarti setiap 4 saham lama memberikan hak untuk membeli 5 saham baru. Pemegang saham yang tidak berpartisipasi berisiko mengalami penurunan kepemilikan hingga 55,56%.
Dana hasil rights issue sepenuhnya akan digunakan untuk menyuntik modal ke anak usaha, PT JIA. Selanjutnya, JIA akan menyalurkan dana tersebut ke PT Integrasi Jaringan Ekosistem (IJE), dengan alokasi sekitar 98,36% untuk pembangunan jaringan Fiber to The Home (FTTH) sebanyak 4 juta sambungan di wilayah Pulau Jawa. Sisanya 1,64% akan dimanfaatkan untuk kebutuhan modal kerja.
Aksi ini telah disetujui dalam RUPSLB pada 4 September 2024, dan dokumen pendaftaran awal telah diserahkan ke OJK pada 10 April 2025. Saat ini, perseroan menunggu respons regulator.
Berdasarkan jadwal sementara, cum right di pasar reguler dan negosiasi jatuh pada 11 Juni 2025, dengan ex right pada 12 Juni 2025. Periode perdagangan dan pelaksanaan HMETD dijadwalkan berlangsung pada 17–23 Juni 2025.
Melalui rights issue ini, Surge berharap dapat memperkuat struktur modal, menjaga kesehatan keuangan, dan mendukung ekspansi bisnis secara berkelanjutan. Secara kasar, apabila 4 juta homepass aktif dengan tarif Rp100.000 per bulan, maka potensi pendapatan bisa mencapai Rp4,8 triliun per tahun. Dengan asumsi margin laba bersih sebesar 30%, potensi laba bersih perseroan bisa mencapai Rp1,44 triliun per tahun.
Meskipun begitu, dampak finansial dari ekspansi ini belum akan terasa di 2025, karena pembangunan jaringan FTTH baru akan dimulai pada paruh kedua tahun ini dan ditargetkan rampung akhir 2025. Dengan begitu, kontribusi pendapatan dari proyek ini kemungkinan baru akan terlihat mulai 2026.