PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) telah menandatangani perjanjian transaksi pinjaman dengan anak usahanya, PT Merdeka Tshingshan Indonesia (MTI) senilai US$ 50 juta atau setara dengan Rp747,25 miliar, yang ditambah dengan bunga secured overnight financing rate (SOFR) berjangka 3 bulan dan margin 5,26% per tahun.
Sebagai informasi, MTI merupakan perusahaan terkendali yang sahamnya dimiliki oleh perseroan secara langsung dan tidak langsung melalui PT Batutua Pelita Investama sebesar 80%, dan ada salah satu anggota Dewan Komisaris MBMA yang juga menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris MTI.
Nantinya, MTI dapat menggunakan dana pinjaman yang diberikan oleh MBMA untuk membiayai sebagian kebutuhan belanja modal MTI dalam pembangunan Proyek Acid Iron Metal (AIM) I, yang diproyeksikan akan memulai produksi pada pertengahan kedua tahun 2023.
AIM I sendiri merupakan proyek patungan antara grup MBMA dan grup Tsingshan, yang berlokasi di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Pabrik ini pun memproses bijih pirit kadar tinggi (besi sulfida) dari tambang tembaga Wetar menghasilkan logam, seperti pellet besi, tembaga, emas dan perak serta asam sulfat dan uap.