IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Bisnis

MORA dan MyRepublic Merger, DSSA Akan Jadi Pengendali

By Aurelia Tanu 3 hours ago Bisnis
Image source: AP/ market.bisnis.com
SHARE

[Medan | 19 Desember 2025] PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) dan PT Eka Mas Republik (MyRepublic Indonesia) resmi mengumumkan rencana penggabungan usaha (merger). Dalam aksi korporasi ini, Moratelindo akan menjadi entitas yang bertahan dan selanjutnya berganti nama menjadi PT Ekamas Mora Republik Tbk.

Contents
Profil dan Kekuatan JaringanTimeline dan PersetujuanAnalisis Saham MORA dan DSSA

Pasca merger efektif, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) akan menjadi pemegang saham pengendali secara tidak langsung atas entitas hasil penggabungan tersebut.

Manajemen menyebut, merger ini ditujukan untuk menciptakan entitas telekomunikasi berbasis fiber yang lebih kuat, efisien, dan kompetitif, dengan skala dan kapasitas yang sebelumnya sulit dicapai masing-masing perusahaan secara mandiri. Kekuatan kedua perusahaan dinilai saling melengkapi, mulai dari jaringan backbone hingga last mile ke pelanggan ritel.

Profil dan Kekuatan Jaringan

Moratelindo merupakan Network Access Provider (NAP) dan Internet Service Provider (ISP), serta salah satu pemilik jaringan tulang punggung fiber optik terbesar di Indonesia. Hingga September 2025, Moratelindo mengoperasikan lebih dari 57 ribu km kabel fiber optik, enam data center dengan kapasitas 3,3 MW, melayani lebih dari 16,8 ribu pelanggan enterprise, hampir 1 juta homepass, serta sekitar 296 ribu pelanggan ritel.

Sementara itu, MyRepublic Indonesia—anak usaha DSSA—berfokus pada layanan fiber to the home (FTTH). Per September 2025, MyRepublic melayani lebih dari 1,52 juta pelanggan ritel, memiliki 58 ribu km jaringan fiber, serta menjangkau lebih dari 8,7 juta homepass.

Presiden Direktur DSSA Krisnan Cahya menegaskan merger ini sejalan dengan agenda pemerintah dalam mempercepat dan pemerataan ekosistem digital nasional. Menurutnya, penguatan jangkauan jaringan akan mendorong inklusi digital yang lebih luas dan berkelanjutan.

Direktur Utama Moratelindo Jimmy Kadir menambahkan, integrasi jaringan backbone dan last mile akan meningkatkan stabilitas layanan, memperluas cakupan, sekaligus mempercepat ekspansi jaringan secara lebih efisien.

Sementara CEO MyRepublic Indonesia Timotius Max Sulaiman menekankan aspek sinergi finansial, terutama melalui optimalisasi biaya operasional, pengurangan duplikasi belanja modal (capex), serta pemanfaatan aset jaringan secara terintegrasi.

Timeline dan Persetujuan

Rencana merger telah memperoleh persetujuan Direksi dan Dewan Komisaris kedua perusahaan. Saat ini, proses masih menunggu persetujuan regulator dan pemegang saham. Jika seluruh prasyarat terpenuhi, penyelesaian merger ditargetkan rampung pada semester I 2026.

Analisis Saham MORA dan DSSA

Merger ini mempertegas transformasi MORA dari pemain backbone menjadi entitas fiber terintegrasi end-to-end, mencakup enterprise, wholesale, hingga ritel. Dari sisi fundamental, skala pelanggan dan jaringan pasca merger berpotensi meningkatkan daya tawar terhadap pelanggan korporasi maupun konsumen ritel, sekaligus memperbaiki struktur biaya jangka menengah.

Lonjakan harga saham MORA yang mencapai 2.591% secara year-to-date mencerminkan ekspektasi pasar yang sangat tinggi terhadap aksi korporasi ini. Namun, dengan kenaikan yang sudah ekstrem, ruang volatilitas tetap besar, terutama menjelang proses persetujuan regulator dan detail skema merger.

Bagi DSSA, pengendalian atas entitas fiber terintegrasi membuka peluang value creation jangka panjang, terutama jika entitas hasil merger mampu meningkatkan EBITDA margin melalui efisiensi capex dan opex. Merger ini juga memperkuat posisi DSSA di sektor infrastruktur digital, yang dinilai relatif defensif di tengah siklus ekonomi yang melambat.

 

You Might Also Like

Usai Hashim Masuk, COIN Diisukan Mengarah ke Stablecoin Buatan RI

Usai Spin Off, TLKM Beri Sinyal IPO Infranexia

GOTO Resmi Ganti Direktur dan Luncurkan Platform Bursa Kerja

SUPA ARA Tapi Saham Grup EMTK Malah Anjlok, Ada Apa?

PT Gema Lintas Benua Borong Saham KETR, Buat Apa?

TAGGED: Merger MORA dan MyRepublic
Aurelia Tanu December 19, 2025 December 19, 2025
Previous Article Usai Hashim Masuk, COIN Diisukan Mengarah ke Stablecoin Buatan RI
Next Article Ada Satu Saham AI Naik 55.000% di India, Sinyal Bubble?
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?