[Medan | 5 Januari 2024] PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE), perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan bijih nikel laterit ini menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan memasang harga penawaran sebesar Rp 438 per saham.
Sebagai informasi, NICE menawarkan sebanyak-banyaknya 1,21 miliar saham atau setara dengan 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Adapun dengan harga penawaran saham perdana tersebut, NICE berpotensi meraup dana segar maksimal Rp 532,78 miliar dari aksi IPO ini.
Baca Juga: Mulai IPO, Sinergi Multi (SMLE) Patok Harga di Rp 175 per Saham
Saham yang ditawarkan ini juga merupakan saham milik pemegang saham lama, dengan rincian atas nama milik PT Sungai Mas Minerals sebanyak 608,20 juta saham dan PT Inti Mega Ventura sebanyak 608,20 juta. Jadi, mengingat seluruh saham yang ditawarkan dalam IPO ini merupakan milik para pemegang saham penjual, maka semua dana dari IPO ini akan diterima oleh mereka, dan NICE tidak akan menerima dana dari IPO ini.
Adapun sebelum IPO, SMM menggenggam 51% saham NICE, sedangkan IMEV memiliki 48,18% saham NICE. Selain itu ada Michael Adhidaya Susantyo (MAS) dan Victor Agung Susantyo (VAS) yang masing-masing mempunyai 0,41% saham NICE. Nantinya jika seluruh saham divestasi terjual pada publik, maka struktur kepemilikan akan berubah, dimana SMM akan memiliki 41% saham, sedangkan IMEV 38,18% saham, kemudian Michael dan Victor tetap menggenggam masing-masing 0,41% saham.
Sebagian pelaku pasar melihat IPO perusahaan nikel ini sebagai strategi keluar atau exit strategy bagi pemegang saham lama. Pasalnya, setelah IPO perusahaan juga masih menyiapkan rencana pelepasan saham lagi oleh pemilik mayoritas, diantaranya SMM, IMEV, kemudian Direktur Perusahaan, Michael Adhidaya Susantyo (MAS), serta Komisaris Utama Perusahaan, Victor Agung Adhidaya Susantyo kepada LX International Corp (LXI) atau entitas yang ditunjuknya.
Baca Juga: Ini Daftar 8 Saham yang Bakal Melantai di Bursa pada Awal Januari 2024!
Adapun yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek PT KB Valbury Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM), dan PT UOB Kay Hian Sekuritas. Sementara itu, masa penawaran umum NICE akan digelar mulai 3 – 5 Januari 2024, dan rencananya akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Januari 2024 mendatang.