[Medan | 7 Februari 2024] PT Maja Agung Latexindo Tbk (SURI), perusahaan yang bergerak di bidang produsen sarung tangan latex ini diberhentikan sementara perdagangannya atau disuspensi di seluruh pasar mulai hari Selasa (6/2/2024). Suspensi ini pun dilakukan setelah terjadinya peningkatan harga saham yang signifikan secara kumulatif.
Adapun pada penutupan perdagangan hari Senin (5/2/2024), saham SURI ditutup melesat 24,32% ke level Rp 690 per saham. Sementara dalam sepekan terakhir, saham SURI sudah melesat 40,24% dan dalam sebulan terakhir, saham SURI sudah tercatat menguat sebesar 315,66%.
Sebagai informasi, SURI resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) pada 7 Desember 2023 lalu, dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 1,26 miliar saham atau setara dengan 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh.
Harga saham yang ditawarkan kepada masyarakat sebesar Rp 170 per saham, sehingga perseroan berpotensi meraup dana sebesar Rp 215,86 miliar. Adapun dana dari hasil IPO ini pun akan digunakan untuk dua hal utama. Pertama, sekitar 49,45% nya akan digunakan sebagai Capital Expenditure (Capex) dengan rincian, sekitar 20,26% akan digunakan untuk pengembangan bangunan gudang, pabrik, dan kantor di Sumatra Utara. Kemudian sekitar 24,55% nya akan digunakan untuk penambahan dan remodifikasi mesin produksi, sekitar 3,11% untuk pembangunan fasilitas pengelolaan limbah, dan sekitar 1,53% akan digunakan sebagai untuk pengembangan software penunjang operasional.
Kedua, sekitar 50,55% akan digunakan sebagai Operational Expenditure (OPEX) dengan rincian, sekitar 9,61% untuk penambahan daya listrik di area pabrik, dan sisanya sekitar 40,49% untuk modal kerja perseroan, namun tidak terbatas pada biaya pemasaran dan pembelian persediaan bahan baku dan bahan penunjang guna mendukung kegiatan usaha.